Banyak yang membicarakan Autoimun saat ini, Berbahayakan Autoimun Itu?
Daftar Isi
Autoimun – Berbicara mengenai apa itu autoimun ?, autoimun merupakan kondisi pada saat sistem kekebalan tubuh seseorang yang menyerang balik tubuh itu sendiri.
Jika pada normalnya, sistem kekebalan tubuh bertugas menjaga tubuh dari serangan organisme asing (contoh bakteri dan virus), maka tidak dengan pada seseorang dengan kondisi autoimun.
Sistem kekebalan tubuh di sini akan melihat sel tubuh sebagaimana organisme asing yang perlu untuk diperangi, sehingga ia akan melepaskan protein protein yang disebut autoantibodi dan menyerang sel – sel tubuh sehat.
Penyebab Autoimun yang harus di waspadai
Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan seseorang bisa menderita autoimun, namun beberapa faktor di bawah bisa meningkat resikonya, yakni :
- Berdasarkan data yang ada, autoimun bisa menyerang etnis tertentu. Sebagai contoh, autoimun diabetes tipe 1 yang menyerang orang Eropa dan autoimun lupus yang menyerang orang Afrika-Amerika atau Amerika Latin.
- Ternyata autoimun lebih rentan menyerang wanita daripada pria. Hal ini biasa dimulai pada saat kehamilan.
- Paparan sinar matahari, bahan kimia, infeksi dari virus dan bakteri mampu menyebabkan seseorang lebih rentan terserang penyakit autoimun serta memperparah keadaannya.
- Riwayat keluarga. Umumya, seseorang dengan riwayat keluarga penderita autoimun menyebabkan anggota keluarga lain juga menderita penyakit serupa.
Mari Mengenal beberapa Gejala Penyakit Autoimun
Jika menguak lebih dalam mengenai gejala Penyakit autoimun, ada setidaknya 80 penyakit yang perlu dipelajari. Beberapa di antaranya mengalami gejala penyakit yang sama, yakni :
- Sering mengalami kelelahan
- Pegal pada otot bahkan tulang
- Memiliki ruam merah pada kulit
- Demam ringan
- Rambut sering rontok
- Sulit untuk berkonsentrasi
- Kesemutan pada tangan maupun kaki
Penyakit autoimun merupakan penyakit berbahaya yang mana diagnosisnya tidak mudah untuk dilakukan. Perlu adanya serankan prosedur seperti tes ANA (antinuclear antibody) dan tes – tes lain untuk mengetahui peradangan yang mungkin ditimbulkan oleh autoimun ini.
Jika gejala pada autoimun dibiarkan tanpa mendapat penanganan yang tepat maka akan semakin parah dan lebih fatalnya bisa menyebabkan kematian.
Baca juga : Mengenal Imunomodulator
Beberapa Jenis Autoimun yang bisa di kenali
Jika tadi telah disebutkan ada setidaknya 80 jenis penyakit yang tergolong autoimun, berikut beberapa jenis yang sering menyerang manusia, khusunya warga Indonesia.
- Tiroiditis Hashimoto
Merupakan kelainan autoimun pada organ tiroid. Sistem kekebalan disini akan menyebabkan peradangan juga kerusakan pada sel – sel sehat sehingga tidak mampu memproduksi hormone tiroid lagi.
- Penyakit graves
Masih sama dengan penyakit pertama, penyakit ini juga menyerang kelenjar tiroid. Namu bedanya, autoimun ini akan merespon sel – sel kelenjar tiroid sehingga produksi hormonnya terlalu berlebihan.
- Penyakit Lupus
Lupus atau Systematic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan autoimun yang menyerang banyak organ sebagaimana jaringan kulit, mukosa, jantung, paru – paru, perut, sendi, darah, saraf, bahkan ginjal.
Dengan banyaknya organ yang bisa diserang, pasien autoimun lupus perlu dilalukan pengontrolan agar tidak lebih parah khususnya dalam menyerang organ dalam yang bersifat penting.
- Rematik pada sendi
Rematik pada sendi merupakan autoimun yang menyerang sendi – sendi kecil pada tubuh, khususnya tangan maupun kaki. Biasanya ditandai dengan gejala kemerahan, hangat, bengkak, serta nyeri pada sendinya.
- Myasthenia Gravis
Merupakan autoimun yang menyerang otot – otot pada tubuh. Kondisi ini ditandai dengan melemahnya otot ketika sore hari serta kelopak mata yang menurun pada saat sore juga malam hari.
Bagaimana Pengobatan Autoimun
Kebanyakan, penyakit – penyakit dari autoimun belum dapat disembuhkan. Namun gejala – gejalanya bisa ditekan agar tidak menimbulkan flare (gejala yang datangnya tiba – tiba dengan derajat yang berat).
Pengobatannya sendiri tergantung pada jenis autoimun apa yang diderita, gejala seperti apa yang dirasakan, serta seberapa tingkat keparahannya.
Dalam mengatasi nyeri yang ditimbulkan, penderita autoimun bisa mengonsumsi aspirin atau ibuprofen. Dalam menekan sistem kekebalan tubuh, penderita autoimun bisa mengonsumi kortikosteroid (misal: dexamethasone) untuk menghambat perkembangan serta memelihara fungsi organ.
Dalam mencegah peradangan yang lebih parah, penderita autoimun bisa mengonsumsi obat – obatan jenis anti TNF (misal: infliximab).
Pengonsumsian obat – obatan tersebut tentunya harus sesuai dengan resep dokter yang mana pemberian dosisnya juga bukanlah sembarangan. Demikian sedikit informasi terkait autoimun dan Semoga bermanfaat.
Untuk Info & Order Produk HDI Propoelix
DISCLAIMER : Hasil positif yang di pakai pelanggan kami, tidak menjadi jaminan bahwa hasil yang sama akan anda dapatkan. Produk Ini merupakan suplemen yang membantu perawatan penderita penyakit dan untuk meningkatkan kondisi tubuh, tetapi bukan pengganti obat – obatan dari dokter. Kami juga menyarankan anda untuk lebih dahulu berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan produk HDI dalam website ini.
H.