Mengenal Seputar Donor Sperma Yang Dilarang Di Indonesia
Daftar Isi
Donor Sperma – Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan keturunan. Dengan teknologi yang berkembang semakin canggih saat ini, ada suatu metode yang disebut dengan donor sperma.
Metode donor sperma ini cukup populer di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda. Alasannya beragam, diantaranya karena;
- donor sperma dapat membantu pasangan yang memiliki masalah kesuburan,
- memungkinkan pasangan sejenis (gay atau lesbian) untuk memiliki anak,
- memungkikan seseorang memiliki anak tanpa pasangan,
- ingin memiliki anak dengan ciri-ciri tertentu, dan
- donor sperma dapat menjadi solusi bagi pasangan yang memiliki ketidakcocokan gen.
Lalu, mengapa donor sperma ini dilarang di Indonesia? Jawabannya sudah pasti.
Walau, pada dasarnya donor sperma adalah suatu tindakan sukarela dari seorang pria yang menyumbangkan cairan maninya yang mengandung sperma. Dan tindakan ini untuk membantu seorang wanita hamil tanpa melakukan hubungan intim melainkan melalui proses inseminasi buatan dan untuk proses pembuahannya juga bisa dilakukan melalui proses bayi tabung.
Donor sperma ini illegal atau dilarang untuk dilakukan di Indonesia karena Indonesia yang masih kuat memegang prinsip islami. Aturan hukum di Indonesia tidak membolehkan seorang wanita menerima donor dari lelaki yang bukan pasangannya atau suaminya.
Selain itu, donor sperma dapat digunakan untuk membantu pasangan dan individu menjadi orangtua, terlepas dari apakah dia itu seorang heteroseksual, lesbian, gay, lajang, menikah, atau bercerai.
Tentu saja hal tersebut masih terlarang dan tidak sesuai dengan hukum dan norma di Indonesia.
Selain itu, donor sperma bukanlah proses yang mudah. Tidak sembarang pria bisa menjadi pendonor. Pria yang ingin melakukannya harus memenuhi sejumlah syarat dan prosedur dengan melewati seleksi yang ketat oleh Bank Sperma ataupun klinik yang menanggani donor sperma. Prosesnya pun memakan waktu yang tidak sebentar.
Dapatkan paket EASI STARTER dan FREE MEMBER HDI
Adapun tahapan yang harus dijalani pria yang hendak menjadi pendonor sperma adalah sebagai berikut;
Mengetahui Latar Belakang Pendonor
Pria yang berkeinginan menjadi pendonor sperma harus mengisi sejumlah kuesioner dan memberikan keterangan lengkap dan benar mengenai dirinya, kondisi genetik atau riwayat kesehatan keluarganya, tinggi badan, berat badan, ras, warna mata, gaya hidupnya apakah menggunakan narkoba dan rokok, bahkan riwayat pekerjaan.
Selanjutnya, diadakan tahap wawancara dan penilaian dari segi penampilan dengan pihak medis Bank Sperma. Tahapan ini menjadi penentu apakah pendonor pantas menjadi kandidat yang tepat.
Karena memang, proses memilih donor sperma cenderung subjektif. Sebab, nantinya penerima tidak akan mengetahui identitas si pendonor (anonim).
Selain itu, biasanya, Bank Sperma membatasi usia pendonor. Maksimal umurnya adalah 40 tahun. Karena, sperma pria yang berusia lebih dari itu biasanya memiliki kualitas yang kurang baik.
Melakukan Pemeriksaan Kesehatan, Baik Fisik Dan Psikologi
Tes kesehatan ini menjadi rangkaian paling penting dalam proses donor sperma. Pasalnya, jika ternyata sperma diberikan oleh pria yang mengidap suatu penyakit, maka hal ini dapat menyebabkan masalah di kemudian hari.
Di tahapan ini, calon pendonor sperma akan melalui tes darah dan tes urine untuk memeriksa masalah kesehatan yang berpotensi menular ke anak.
Sesuai prosedur yang ditetapkan oleh American Society for Reproductive Medicine dan Federal Drug Administration (FDA), pria yang terinfeksi HIV, hepatitis, atau herpes, serta yang memiliki kondisi genetik seperti fibrosis sistik tidak bisa menjadi pendonor sperma.
Proses Pengambilan Sperma
Setelah kedua tahapan sebelumnya berhasil lulus uji, selanjutnya ahli di laboratorium akan memeriksa air mani pendonor untuk memastikan kualitas spermanya. Proses ini dapat dilakukan beberapa kali supaya bisa mendapatkan hasil yang akurat.
Calon pendonor akan dibawa ke kamar khusus untuk melakukan ejakulasi. mungkin saja petugas akan meminta beberapa sampel cairan mani dari pendonor.
Kemudian, sperma diambil dan dibekukan terlebih dahulu di Bank Sperma untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap sperma, mulai dari kuantitas, kualitas, dan pergerakan spermanya.
Setelah melalui serangkaian tes tersebut, sperma yang lolos uji kelayakan kemudian akan dibekukan dan dikarantina dalam beberapa waktu.
Biasanya, minimal enam bulan sebelum digunakan untuk proses inseminasi atau terapi. Lalu, pada waktu prosesnya digunakan, tabung atau jarum suntik yang berisi sperma dimasukkan ke dalam vagina, leher rahim, ataupun uterus selama masa subur wanita.
Proses pembuahannya juga dapat dilakukan sebagai bagian dari bayi tabung jika diperlukan.
Demikianlah sekiranya yang dapat disampaikan mengenai donor sperma yang dilarang di Indonesia. Sudah mengerti bukan mengapa metode ini dilarang dilakukan di Indonesia?
Ingin punya bisnis sendiri ??
Dengan senang hati saya akan membantu anda mendaftarkan secara online dengan kontak kami melalui WA ini
Untuk Info & Order Produk HDI
Belum punya Member HDI ??,
ayo buruan daftar " FREE Join Member HDI " hanya melaui online
>>Link Pendaftaran HDI<<
Dengan Online, anda akan di mudahkan untuk melakukan pendaftaran secara mandiri, anda hanya diminta untuk menyiapkan KTP dan alamat email.
Setelah anda mengisi semua datanya dengan benar, anda bisa langsung melakukan pembayaran melalui transfer dengan beberapa bank yang bisa di pilih.
Setelah anda melakukan transfer pembayaran, anda langsung di SMS no ID Member dan password untuk mengakses 2 aplikasi yang di sediakan untuk mengembangkan bisnis anda di HDI.
P .