Ketahui Perbedaan HIV dan AIDS
Banyak orang sering menganggap bahwa penyakit HIV dan AIDS merupakan penyakit yang sama. Padahal kedua penyakit ini merupakan penyakit yang berbeda dimana HIV merupakan virus yang menyebabkan penyakit AIDS.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut sebagai Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Seseorang bisa terjangkit AIDS hanya jika infeksi HIV sudah berada dalam tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah terinfeksi AIDS maka sistem imunitas tubuh tidak dapat lagi melawannya.
Hingga saat ini belum ditemukan pengobatan untuk mengobati AIDS, namun masih banyak pengobatan yang dapat dilakukan untuk memperlambat proses perkembangan HIV.
Gejala HIV dan AIDS
Daftar Isi
Ada tiga tahap seseorang bisa mengalami HIV dan AIDS.
Tahap pertama, umumnya seseorang akan merasakan gejala umum seperti flu yang dapat berlangsung selama kurun waktu satu hingga dua bulan.
Namun, ada juga orang yang tidak akan merasakan gejala HIV AIDS. Tahap pertama HIV AIDS juga dapat menimbulkan demam, ruam, nyeri pada tenggorokan, pembengkakan kelenjar limfa, nyeri otot, diare, lelah serta nyeri sendi.
Tahap kedua umumnya terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama karena pada tahap ini vrius sudah menyebar kedalam tubuh dan mampu membahayakan sistem imunitas tubuh.
Pada gejala di tahap kedua sudah bisa menularkan virus ke orang lain. Umumnya tahap kedua bisa berlangsung selama 10 tahun.
Tahap ketiga menimbulkan kerentanan pada sistem imunitas seseorang sehingga seseorang akan lebih mudah sakit karena sistem imunitas tidak bisa lagi melawan penyakit.
Demam pada tahap ini bisa berlangsung selama lebih dari sepuluh hari, beberapa orang sering mengeluhkan kelelahan dan sulit bernapas. Selain itu sering terjadi diare dalam waktu yang lama.
Orang yang sudah mencapai tahap ketiga gejala HIV AIDS akan kehilangan nafsu makan yang menyebabkan penurunan berat badan secara drastis.
Penyebab HIV AIDS
Proses penyebaran dan penularan HIV AIDS yang paling sering terjadi di Indonesia disebabkan karena hubungan intim yang tidak aman serta menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat proses konsumsi narkoba.
Apabila seseorang sudah terserang HIV nantinya orang tersebut akan sangat mungkin menularkan ke orang lain dalam jangka waktu mingguan saja.
Pencegahan AIDS
Ada beberapa upaya yang bisa anda lakukan untuk mencegah terjadinya HIV AIDS. Pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan cara penggunaan kondom untuk orang yang berhubungan intim baik melalui hubungan intim yang dilakukan melalui vagina serta melalui anal.
Dan tetap setia pada satu pasangan atau hindari berhubungan intim lebih dari satu pasangan karena sangat mungkin meningkatkan risiko terjadinya HIV AIDS.
Sebagai seseorang yang mengidap HIV AIDS akan lebih baik untuk berterus terang pada pasangan agar nantinya pasangan bisa melakukan tes HIV AIDS untuk mencegah penularan HIV AIDS dan sebagai deteksi dini terhadap HIV AIDS.
Jika menderita HIV AIDS saat hamil maka sebaiknya segera berdiskusi dengan dokter untuk membahas proses persalinan agar tidak menularkan HIV AIDS ke janin.
Jika ada seseorang yang baru saja terkena HIV maka sebaiknya langsung ke dokter agar mendapatkan obat post – exposure prophylaxis yang dapat dikonsumsi selama 28 hari dan obat ini terdiri atas 3 obat retroviral.
Pengobatan HIV AIDS
Hingga saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan HIV, namun sudah ada jenis obat yang memiliki kemampuan untuk menghambat perkembangan virus.
Obat yang dapat digunakan disebut juga sebagai ARV (antiretroviral). Mekanisme kerja dari obat ARV yakni menghilangkan unsur penting yang dibutuhkan oleh virus HIV untuk bisa tumbuh.
Selain itu ARV juga memiliki kemampuan untuk bisa mencegah HIV menghancurkan sel imunitas tubuh.
Untuk saat ini ada beberapa varian dari obat ARV yakni Efavirenz, Etravirine, Zidovudin, Lamivudin serta Nevirapine.
Ketika seseorang mengonsumsi ARV nantinya dokter akan selalu memonitor jumlah virus serta sel CD4 yang bertujuan melihat respon tubuh terhadap pengobatan.
Proses penghitungan sel CD4 umumnya dilakukan selama 3 hingga 6 bulan. Segera minum obat teratur.
Produk HDI untuk AIDS
- Propoelix
Manfaat Produk HDI untuk AIDS
Untuk Info & Order Produk HDI untuk AIDS
DISCLAIMER : Hasil positif yang di pakai pelanggan kami, tidak menjadi jaminan bahwa hasil yang sama akan anda dapatkan. Produk Ini merupakan suplemen yang membantu perawatan penderita penyakit AIDS dan untuk meningkatkan kondisi tubuh, tetapi bukan pengganti obat – obatan AIDS dari dokter. Kami juga menyarankan anda untuk lebih dahulu berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan produk HDI untuk AIDS dalam website ini.
Penyakit .