Difteri, Penyakit apakah Itu?
Penyakit difteri adalah penyakit berupa gangguan pernafasan yang terjadi sebagai akibat terbentuknya lapisan pseudomembran yang terjadi karena adanya serangan bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menyebabkan infeksi pada bagian hidung serta tenggorokan.
Lapisan pseudomembran ini cukup tebalnya dan merupakan kumpulan dari sel-sel mati, dan bakteri, serta zat reaksi peradangan yang mengeras.
Lapisan seudomembran ini jika tidak segera ditangani maka akan bisa menyebar hingga sampai ke organ pernapasan lainnya dan juga akan mengganggu masuknya oksigen dari udara.
Usia yang sangat rentan terkena penyakit difteri ini ialah biasanya pada usia anak-anak di bawah 5 tahun selain juga pada usia lanjut di atas 60 tahun.
Namun difteri ini juga menyerang pada orang dewasa yang belum pernah mendapat imunisasi difteri dan juga pada orang yang dalam kondisi kurang gizi sehingga daya tahan tubuhnya lemah atau orang yang tinggal di daerah yang dalam kondisi kurang sehat lingkungannya.
Secara rinci difteri bisa mengakibatkan dampak buruk sebagai berikut.
Daftar Isi
- Gangguan Syaraf
Racun dari kuman akibat difteri itu bisa mengakibatkan gangguan pada syaraf, dan terutama ialah syarat di tenggorokan, sehingga lalu menyebabkan kesulitan dalam menelan serta berbicara.
Lalu selain saraf yang ada di tenggorokan, maka saraf pada organ lain juga dapat menjadi rusak akibat racunnya, yakni seperti saraf yang membantu mengendalikan otot pernapasan.
Jika saraf pengendali pernafasan itu rusak akibat racun dari bakteri difteri, maka otot-otot pernapasan tersebut dapat menjadi lumpuh. Sehingga untuk bisa bernapas maka harus menggunakan alat bantu pernapasan.
- Kerusakan jantung
Racun dari bakteri penyebab difteri itu juga bisa masuk hingga mencemari aliran darah, dan lalu menyebar hingga ke seluruh bagian tubuh dan lalu merusak jaringan, seperti di otot jantung.
Apabila racun hingga ke otot jantung, maka akan terjadi yang disebut sebagai miokarditis yakni peradangan otot jantung. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya gagal jantung, hingga berakibat kematian mendadak.
Gejala atau ciri-ciri difteri yang bisa segera kamu kenali
Gejala ataupun ciri-ciri penyakit difteri itu dapat saja berbeda-beda bagi setiap orang. Ada yang tanpa gejala khusus pada saat tubuhnya terinfeksi difteri, terutama bagi orang yang memiliki imun atau daya tahan tubuh yang sangat kuat, tapi ada juga yang hanya menunjukkan gejala seperti mengalami flu ringan.
Sedangkan sebagian besar penderita yang lainnya akan mengalami gejala sebagai berikut.
- Timbul lapisan tebal dengan warna keabu-abuan pada tenggorokan serta amandel yang disebut dengan istilah pseudomembran. Lalu bersamaan dengan gejala tersebut juga ada beberapa gejala yang lainnya lagi.
- Tenggorokan terasa sakit
- Timbul Batuk dan juga suara serak
- Mengalami demam ringan atau mengalami tubuh yang menggigil
- Terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening yang ada di leher
- Mengalami kesulitan ketika menelan
- Air liur juga akan menetes dengan secara terus-menerus
- Timbul sakit kepala
Selain menyerang organ hidung serta tenggorokan, maka ada juga jenis difteri yang terjadi dan menyerang kulit, dengan gejala berupa kulit jadi kemerahan, lalu timbul bintik-bintik yang berisi nanah, serta adanya bisul pada kulit.
Jika difteri telah sembuh, maka bintik-bintik dan juga bisul di bagian kulit tersebut juga akan menjadi hilang sendiri dalam jangka waktu sekitar 2 bulan hingga 3 bulan.
Bakteri penyebab Difteri
Penyebab awal difteri ialah serangan dari bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menyebarkan racun yang akan membuat terjadinya peradangan dan infeksi pada organ pernafasan di tenggorokan dan hidung.
Ternyata kita bisa melakukan pencegahan difteri
Penyakit difteri yang bisa menyebabkan timbulnya penyakit komplikasi bisa dicegah dengan cara memberikan imunisasi DPT (difteri, pertusis dan tetanus) sejak bayi dan juga balita melalui program pemerintah, secara rutin.
Meski Imunisasi difteri tersebut masih bisa juga untuk diberikan kepada orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksinasi sebelumnya.
Mengingat dampak komplikasi penyakit yang bisa timbul akibat penyakit difteri ini maka begitu terdapat tanda atau gejala sakit difteri baik pada anak, dan bayi serta orang berusia lanjut maupun dewasa, di usia berapapun maka segera lah untuk dibawa ke dokter guna mendapat penanganan dan pengobatannya secara tepat dan cepat, seperti dengan memberikan suntikan antitoksin.
Produk HDI untuk Difteri
- Bee Propolis tablet atau propoelix
- Clover Honey
- Hone Bee Pollen
Manfaat Produk HDI untuk Difteri
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- mengatasi infeksi
- Meredakan nyeri saat menelan
Untuk Info & Order Produk HDI untuk Difteri
DISCLAIMER : Hasil positif yang di pakai pelanggan kami, tidak menjadi jaminan bahwa hasil yang sama akan anda dapatkan. Produk Ini merupakan suplemen yang membantu perawatan penderita penyakit Difteri dan untuk meningkatkan kondisi tubuh, tetapi bukan pengganti obat – obatan Difteri dari dokter. Kami juga menyarankan anda untuk lebih dahulu berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan produk HDI untuk Difteri dalam website ini.
Penyakit .