Penyakit Saraf Kejepit dan Langkah Tepat Menanganinya
Daftar Isi
Saraf Kejepit – Istilah saraf kejepit atau hernia nucleus pulpolus adalah suatu keadaan dimana bantalan antara tulang belakang yang bertekstur lembut layaknya agar-agar menonjol, akibatnya saraf-saraf disekitarnya tertekan.
Tekanan tersebut menjadikan kinerja saraf terganggu sehingga muncul rasa nyeri, kesemutan, kebas, hingga melemahnya bagian tubuh disekitar saraf tersebut. Umunya saraf kejepit ini sering terjadi pada area punggung bawah dan area leher.
Saraf kejepit sebenarnya adalah kondisi yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, sebab rasa nyeri yang amat sangat dan mengakibatkan berkurangnya kinerja sistem saraf.
Bahkan ada beberapa kasus penderita saraf kejepit yang kesulitan berjalan akibat rasa sakit di area punggung bawah.
Gejala yang terjadi pada penderita saraf kejepit
Penderita saraf kejepit atau HNP umunya mengalami gejala nyeri. Namun, gejala yang ditimbulkan tiap orang berbeda. Pada penderita saraf kejepit ringan, umumnya tidak merasakan gejala sama sekali, tapi ada juga pasien yang merasakan gejala berupa nyeri hebat.
Gejala-gejala tersebut muncul di area terjadinya saraf kejepit, contohnya jika saraf kejepit terjadi di area punggung bawah, maka nyeri akan muncul pada area punggung bawah.
Berikut beberapa jenis gejala yang biasa muncul pada penderita syaraf kejepit:
- Nyeri
Rasa nyeri muncul di area saraf kejepit, tapi nyeri tersebut bisa muncul dan menjalar ke area sekitarnya. Misalnya saja seseorang mengalami saraf kejepit di area leher, rasa nyerinya bisa menjalar ke bahu dan lengan. Rasa nyeri bisa lebih menjadi jika batuk, bersin, atau berubah posisi.
- Kesemutan
Selain rasa nyeri, penderita juga sering mengalami kesemutan di area HNP.
- Kelemahan
Seiring berjalannya waktu, otot saraf yang terjepit akan melemah. Akibatnya penderita bisa kesulitan dalam mengangkat beban dan bergerak.
Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya langsung hubungi dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab saraf kejepit
Gangguan saraf seperti HNP ini terjadi akibat tekanan berlebih yang disebabkan oleh beragam hal.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami saraf kejepit, yaitu:
- Bertambahnya usia, semakin bertambah usia penghubung antar tulang tidak lagi fleksibel dan mudah robek.
- Adanya faktor genetik.
- Terjadi cedera di area tulang belakang.
- Sering melakukan aktivitas yang membebani tulang belakang, seperti sering mengangkat beban berat.
- Obesitas, seseorang dengan berat badan berlebih memiliki beban tulang belakang yang lebih berat pula.
Kebanyakan orang baru merasakan sakit jika jarak cedera sudah lama dan tidak menyadari HNP sejak awal.
Cara mendeteksi saraf kejepit
Saraf Kejepit merupakan penyakit yang menimbulkan efek nyeri seperti biasa, namun bisa menimbulkan sulit bergerak dan sakit yang amat sangat jika tidak mendapatkan penanganan. Oleh karena itu, segera lakukan diagnosis dokter jika mengalami gejala-gejala saraf kejepit.
Cara mendeteksi seseorang terkena saraf kejepit, bisa diawali dengan wawancara medis, pemeriksaan fisik berupa kekuatan otot, menilai refleks, dan fungsi sensorik.
Agar hasil diagnosis lebih akurat, dilakukan pula pemeriksaan penunjang berupa:
- Sinar X, pemeriksaan ini bisa mendeteksi apa penyebab nyeri pada tulang.
- CT Scan, cara ini memungkinkan untuk mengetahui keadaan tulang belakang dari segala arah.
- Magnetic Resonance Imaging, pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan terbaik dalam mendeteksi saraf kejepit.
Jenis pemeriksaan yang digunakan bisa dikonsultasikan dengan dokter guna mendapatkan hasil yang akurat.
Pengobatan yang bisa dilakukan penderita saraf kejepit
Saraf kejepit adalah penyakit yang bisa diobati, ada 3 jenis pengobatan yang bisa dilakukan. Pengobatan ini didasarkan dengan seberapa parah penyakit tersebut. ada 3 jenis pengobatan yang bisa dipilih.
- Menggunakan obat-obatan.
Fungsi utama obat adalah meredakan nyeri atau anti nyeri. Dosisnya pun berbeda-beda, obat anti nyeri untuk derajat nyeri yang masih biasa, opioid untuk nyeri yang derajatnya lebih berat, dan pereda nyeri saraf merupakan obat kedua yang rutin diberikan pada penderita saraf kejepit. - Fisioterapi.
Selain menggunakan obat, pengobatan saraf kejepit bisa dengan terapi. Terapi bisa dilakukan menggunakan energi listrik untuk merangsang sistem saraf dan penggunaan korset atau brace. - Operasi.
Operasi adalah langkah terakhir yang diambil jika pemberian obat-obatan dan fisioterapi selama 6 minggu tidak memberikan hasil yang baik.
Produk HDI untuk saraf kejepit
Dalam penanganan saraf kejepit seperti diinfokan diatas bahwa pemakaian obat atau suplemen hanya untuk mengurangi atau meredakan rasa nyeri aja. Dan produk hdi akan membantu untuk meningkatkan daya tahan tubuh seperti :
- Bee Propolis atau Propoelix
- Royal Jelly Liquid
- Polenergy
Untuk Info & Order Produk HDI Saraf Kejepit
DISCLAIMER : Hasil positif yang di pakai pelanggan kami, tidak menjadi jaminan bahwa hasil yang sama akan anda dapatkan. Produk Ini merupakan suplemen yang membantu perawatan penderita penyakit dan untuk meningkatkan kondisi tubuh, tetapi bukan pengganti obat – obatan dari dokter. Kami juga menyarankan anda untuk lebih dahulu berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan produk HDI dalam website ini.
D.